Cara memilih Microphone yang bagus untuk Sound System – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang seluk beluk Microphone. Di sini penulis (juga seorang teknisi) membicarakan tentang jenis, cara kerja, dan bagaimana memilih mikrofon yang bagus dan lumayan murah. Jadi, di sini kita membicarakan tentang Microphone yang bagus atau cocok bagi anda namun murah, dan bukan membicarakan Microphone yang baik atau hebat. Lalu bagaimana cara memilihnya hingga membeli Microphone yang bagus (versi penulis) untuk keperluan sound system kita. Mungkin orang beranggapan bahwa ini adalah cara yang cukup unik dan simpel.
Dalam memilih Microphone maka anda harus menentukan untuk apa penggunaannya nanti, apakah untuk vokal atau untuk peralatan musik. Mungkin Microphone akan anda pergunakan adalah untuk bernyanyi Karaoke di rumah anda. Sebelum membeli kita lihat dulu pada tabel yang terdapat pada kotak kardus pembungkus Mic dan dan mengetahui bagaimana respon frekuensi dan karakteristik dari Microphone yang akan kita pakai nantinya. Check sound sebelum membeli.Di pasaran tersedia berbagai macam tipe dan merk Microphone dengan harga yang bervariatif yang tentu membuat kita bingung untuk memilihnya.
Sistim Penyaluran Sinyal pada Microphone
Dalam menghantarkan getaran suara (audio) dari sumber bunyi pada Micophone hingga ke Speaker System kita maka diperlukan sebuah media koneksi. Penyaluran sinyal/ getaran suara pada microphone dibagi dalam 2 sistim penyaluran/ koneksi yaitu;
- Penyaluran sinyal suara via kabelKita sering menjumpai Microphone kabel ini dala keseharian kita. Dalam menyalurkan sinyal suara ke Mixer atau Amplifier dibutuhkan kabel yang dalam pengkoneksiannya terbagi dalam dua tipe penyambungan, yaitu Balance dan Unbalance. Penyambungan balance artinya dalam menhantarkan sinyal audio menerapkan phase Positif, Negatif dan Grounding. Dalam Penyambungan Balance kita membutuhkan kabel isi ganda dan grounding serta jack penghubung type TRS atau Cannon. Sedangkan pada sambungan Unbalance hanya terdiri satu phase pengiriman sinyal dan menggunakan kabel isi tunggal dan grounding.
- Penyaluran sinyal audio via Transceiver (Transitter dan Receiver)Kita biasa menyebut jenis Microphone ini dengan sebutan Microphone Wireless atau tanpa kabel (Nirkabel). Di dalam wadah Microphone yang kita pegang (Transmitter) terdapat peralatan elektronik untuk mengubah getaran suara ini menjadi sinyal radio yang dipancarkan oleh bagian Bodypack (Mic yang kita pegang/ Transmitter). Hasil pancaran akan diterima oleh bagian receiver dan diolah kembali menjadi getaran suara. Pada Receiver, sinyal radio ini kemudian diproses oleh bagian Op amp internal sehingga menjadi Output suara. Output suara dapat kita hubungkan ke Mixer atau speaker system dengan koneksi Balance atau Unbalance.
Macam-macam Microphone
Microphone adalah peralatan audio yang paling berguna dalam menyampaikan informasi dari mulut kita. Informasi dari mulut bisa berupa ucapan yang mengandung arti dan juga untuk keperluan bernyanyi. Informasi getaran suara akan ditangkap oleh Transducer input berupa Kumparan dan Magnit yang ada dalam wadah Microphone.Microphone dibagi dalam 2 (dua) prinsip kerja dalam menyalurkan sinyal audio ke perangkat Sound system, baik dalam penggunaan Mic Dinamik maupun Mic Condenser
- Microphone Handheld Kabel
- Microphone Handheld Wireless
- Microphone Condenser Kabel
- Microphone Condenser Wireless
Penerapan pemasangan pada Microphone Condenser, baik yang Wireless atau via kabel
- Lavalier (clip on / kerah baju)
- Headworn (ditautkan ke telinga)
Apakah Microphone yang bagus itu harus berat?
Menurut saya yang membuat Microphone ini berat adalah kadar gagang besi pada body Microphone. Dari aspek menerima getaran suara harus dilihat juga karakteristik Unidirectional (sejajar dengan sumber suara) atau Omnidirectional (segala penjuru arah). Kita juga harus memperhatikan untuk apa Microphone ini digunakan, misal apakah untuk vocal atau untuk percusi.
Karakteristik Microphone yang berkualitas tentu juga akan mempengaruhi hasil suara yang keluar dan didengar oleh telinga. Memang harga yang mahal mempengaruhi kualitas suara karena saya beranggapan bahwa harga memang menentukan kualitas. Microphone yang mahal juga belum tentu bersuara bagus kalau tak pandai menyetelnya pada Mixer audio. Kadang juga walaupun kita memakai Microphone yang mahal kalau peralatan sound system lainnya jelek (misalnya Speaker) tentu hasil suaranya juga tak enak didengar telinga. Kadang kita salah dalam menerapkan penggunaan dan penempatan Microphone ini. Sebagai contoh Microphone untuk Percusi kurang pas bila dipakai untuk vokal
Secara umum ada dua jenis Microphone yang dipergunakan untuk keperluan live performance dan Recordin, berikut deskripsinya;
Jenis Microphone Dinamik
Microphone Dinamik adalah jenis Microphone yang menggunakan media transducer berupa Coil dan magnet dalam menerima getran suara. Kadang dalam menyalurkan sinyal audio ke Pre-amp(pra Amplifier), transducer ini melewati sebuah trafo kecil sebagai penyesuai impedansi. Microphone ini banyak dipergunakan untuk live performance, pidato dan juga berkaraoke.
Microphone ini tidak memerlukan tegangan listrik kecuali pada Microphone wireless. Microphone wireless terdiri dari komponen elektronik yang pasti memerlukan sumber listrik DC.Kelemahan dari tipe Microphone dinamik adalah kualitas suara tidak seakurat Microphone Condenser dalam menerima respon frekuensi.
Contoh microphone dynamic yang sering dipakai untuk keperluan rental sound system misalnya Shure SM5, Sennheiser, BMA, Talkstar, dan lainnya.
Jenis Microphone Condenser
Microphone Condenser adalah tipe microphone yang memiliki respon sensitivitas sangat peka terhadap perubahan Frequency. Hasil suara yang dikeluarkan dari Microphone jenis ini umumnya lebih kuat. Untuk dapat beroperasi, Microphone condenser memerlukan asupan listrik DC yang berasal dari Mixer saat kita menyalakan fungsi switch Phantom. Sumber catu daya lain berasal dari battere.
Dalam penggunaannya, Microphone Condenser banyak diterapkan untuk keperluan dunia Broadcasting dan juga presentasi. Penggunaan secara umum diterapkan dan dipasang pada pemimpin (komandan) upacara besar nasional. Mic Condenser juga bagus dipergunakan untuk keperluan ibadah di masjid.
Mic jenis Condenser memiliki gain input yang tinggi dan juga sangat sensitif dan bila terlalu dekat dengan speaker akan menimbulkan feedback atau storing.Microphone condenser dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
- LDM (Large Diaphragm Microphones)LDM banyak diterapkan pada aplikasi vocal recording dalam mendapatkan karakter yang dalam dari sebuah peralatan instrumen musik. Jenis Microphone ini sangat sensitif dan harus diberi jarak dengan mulut atau sumber bunyi lainnya
- SDM (Small Diaphragm Microphones)Tipe microphone Small Diaphragm dapat menghasilkan suara dengan respon frekuensi yang balance antara nada tinggi, menengah dan rendah.